Minggu, 05 Mei 2013

Resensi Sepatu Dahlan

Resensi Sepatu Dahlan : Sepatu Yang Menginspirasi

Judul                              : Sepatu Dahlan 
Penulis                            : Khrisna Pabichara
Penerbit                          : Noura Books (P.T Mizan Publika), Cetakan I, Mei 2012
Tebal                              : 369  halaman
Harga                             : Rp62.000,00

Karir Khrisna Pabichara, seorang putera Makassar, Sulawesi Selatan yang lahir pada 10 November 1975 merupakan sosok penyuka prosa yang telah melahirkan sebuah kumpulan cerita pendek yang berjudul Mengawini Ibu : Senarai Kisah yang Menggetarkan (Kayla Pustaka, 2010). Novel ini, Sepatu Dahlan, adalah buku ke-14 yang dianggitnya. Sekarang beliau bekerja sebagai penyunting lepas dan aktif dalam berbagai literasi. Beliau juga bisa disapa dan diajak berbincang dalam berbagai hal, terutama pernak pernik #bahasaIndonesia lewat akun twitternya @1bichara.
Sepatu Dahlan, sebuah novel yang menceritakan tentang perjuangan hidup seorang remaja miskin di sebuah desa bernama Kebon Dalem. Kehidupan yang keras karena kemiskinan mengajarinya untuk tetap bertahan dalam hidup. Rasa perih karena lapar adalah sahabat baik yang enggan pergi. Dia juga tak pernah lupa akan dua cita-cita besarnya yaitu sepeda dan sepatu sebagai bukti perjuangan dalam meraih ilmu. Namun, bukan berarti ia kehilangan  keriangan masa kecilnya, karena ia memiliki sebuah persahabatan murni yang begitu indah. Ketegasan Ayah dan kelembutan hati sang Ibu selalu menyemangatinya untuk terus berjuang.
Benar-benar novel yang inspiratif. Novel yang menceritakan latar belakang terbentuknya seorang sosok istimewa negeri ini, yaitu Bapak Dahlan Iskan, menteri BUMN yang amat sederhana ini. Walaupun beberapa adegan dan tokoh dalam novel ini tidak semuanya sama dengan kenyataan yang sesungguhnya, namun semangatnya tetap sama, semangat untuk selalu berjuang dan bertahan dalam berbagai persoalan hidup yang mendera, semangat hidup bagi orang miskin yang harus dijalani apa adanya.
Membicarakan sosok Dahlan Iskan, maka kita akan teringat aksinya yang cenderung kontroversial, seperti membongkar palang jalan tol, naik ojek untuk rapat menteri, lebih sering memakai sepatu kets daripada pantofel mengkilat ataupun menolak kendaraan menteri yang menjadi fasilitas, memang menjadi daya tarik bagi Bapak DIS panggilan akrabnya di tengah-tengah pejabat kita yang sepertinya makin rakus dengan harta benda, hingga gaji yang disediakan sudah besar, tetap saja terasa kurang.
Hal-hal unik dari Pak Dahlan inilah, yang mungkin menarik seorang Krisna Pabichara untuk membuat sebuah “karya” khusus yang didekasikan untuk Pak Dahlan. Sangat jarang, saya kira, tokoh Indonesia dibuatkan novel, tidak termasuk biografi, hingga pasti “Sepatu Dahlan” adalah sebuah gagasan baru, berlatar belakang kekontroversialan Pak Dahlan di masyarakat. Dan tentunya merupakan novel yang menginspiratif kita semua.

Tugas 2 Penulisan Kreatif ( Resensi Buku )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar