Minggu, 05 Mei 2013

Suku Asli Palembang "Wong Kito"


Sebagai kota maritim sejak zaman sriwijaya dan sebagai ibu kota provinsi. Kota palembang sejak dulu telah menjadi meltingpot berbagai suku atau etnis dari manca negara maupun dari dalam negeri  sendiri. Seperti Tionghoa (China), India, Arab (Timur Tengah), Hindustan (India dan Pakistan), Jawa, Sunda, Padang , Bugis, Batak, Melayudan suku-suku yang asli dari Sumatera Selatan seperti suku Palembnag, Ogan, Komering, Semendo, Pasemah, Gumay, Lintang, Musirawas , Meranjat  , Kayuagung, Ranau, Kisam, Panesak dan lain-lainnya. Warga asli palembang yang sering dikenal dengan istilah “Wong Kito” mayoritas beragama Islam. Bahasa pengantar  yang banyak dipergunakan antar suku yaitu bahasa palembang yang berakar dari bahasa Melayu. Rumah adat Palembang adalah Rumah limas, yang mengandung pengertian lima emas, “dimana emas pertama hingga emas kelima merupakan simbol norma-norma masyarakat, yaitu keanggun dan kebenaran, rukun damai,sopan santun aman sentosa serta makmur sejahtera”.
Salah satu jenis drama tradisonal yang populer di Palembang dan pada umumnya di Sumatra Selatan yaitu Dulmuluk. Kesenian ini biasanya berlangsung selama semalam suntuk. Dulmuluk sebagai seni drama tradisional bersumber dari kisah-kisah 1001 malam dan sangat digemari masyarakat. Adapun bentuk tarian rakyat lain yang berkembnag antara lain tari Gending Sriwijaya yang diciptakan pada zaman jepang dan tari dana.
Wong Palembang memiliki adat pernikahan yang khas, walaupun pada saat ini banyak bagian-bagian dari adat tersebut yang ditinggalkan. Secara keseluruhan tahap-tahap dalam adat pernikahan Palembang meliputi 10 tahapan. Antara lain madik, menyenggung, melamar, sekali lagi utasan keluarga laki-laki mengutus ke keluarga perempuan, memutus kato, ngulemi besan, upacara akad nikah, nganter keris, ngocek bawang dan munggah pengantin.
Produk kerajinan tangan yang terkenal adalah kain songket yang dibuat dari bahan benang kapas dan benang sutra. Tenun songket biasanya diberi motif berwarna emas. Dimana benang emas yang dipakai adalah benang emas cabutan, benang emas sartibi dan benang emas bangkok. Kain tenun songket mempunyai warna yang khas dan motif hias yang indah, serta dapat digunakan antara lain sebagai busana , mahar pernikahan, busana kebesaran adat pengantin maupun sebagai salah satu barang berharga untuk dikoleksi. kalau masalah makan khas palembang yang paling terkenal yaitu pempek dan ada juga berbagai makanan khas Palembnag lainnya seperti tekwan, model, celimpungan, kue maksuba kue 8 jam, kue engkak, laksa, burgo dan masih banyak lagi yang lain-lainnya.

Tugas 1 Penulisan Kreatif (Artikel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar